Juli 10, 2023 VIDEO Bisnis Pertashop Jeblok, Pengusaha Sebut Karena Disparitas Harga Antara Pertamax dan Pertalite

VIDEO Bisnis Pertashop Jeblok, Pengusaha Sebut Karena Disparitas Harga Antara Pertamax dan Pertalite

Para pengusaha Pertashop yang tergabung dalam Paguyuban Pengusaha Pertashop Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengeluh lantaran bisnisnya mengalami penurunan omzet. Sekretaris Paguyuban Pengusaha Pertashop Jawa Tengah dan DIY, Gunadi Broto Sudarmo mengungkapkan, penurunan kinerja ini disebabkan disparitas harga antara Pertamax dan Pertalite yang tergolong masih cukup tinggi. Sehingga, masyarakat banyak yang cenderung membeli Pertalite.

"Saat kita ingin maju, ada gejolak dunia perang antara Ukraiana Rusia dan berpengaruh terhadap ekonomi mikro yang disebabkan melonjaknya harga minyak dunia." "Akhirnya terjadinya disparitas harga antara Pertamax dan Pertalite." "Karena di Pertashop hanya jual Pertamax dan Dexlite," papar Gunadi saat melakukan rapat bersama Komisi VII DPR RI, Senin (10/7/2023).

Sebagai informasi, Pertashop (Pertamina Shop) adalah outlet penjualan Pertamina berskala tertentu yang dipersiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM non subsidi, LPG non subsidi, dan produk ritel Pertamina lainnya dengan mengutamakan lokasi pelayanannya di desa atau di kota yang membutuhkan pelayanan produk ritel Pertamina. Diketahui, tingginya disparitas antara kedua jenis BBM tersebut terjadi sejak tahun 2022. Sosok Irmansyah Ditemukan Tewas di Parit Lekoala Maros, Profesinya Buruh Bagunan

Wanita di Baubau Tewas Diduga Dianiaya Suami, Sempat Curhat Takut Pulang karena akan Dibunuh Wanita ABG Ditemukan Tewas di Rumah Kontrakan di Sukmajaya Depok, Polisi Duga Korban Dibunuh Pacar Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Halaman 171 Aktivitas Kelompok, Kurikulum Merdeka

LIVE Indosiar! Jadwal Timnas U20 Indonesia vs Thailand Kick Off 19.30 WIB di GBK, Arkhan Kaka Main Jakarta Sengit, Cek 3 Survei Elektabilitas Pilpres 2024 Terbaru, Terjawab Capres Terkuat di Ibu Kota Halaman 4 Sementara untuk saat ini harga Pertama senilai Rp 12.400 per liter, sedangkan Pertalite dibanderol Rp 10.000 per liter.

Dengan gap harga yang selisihnya Rp 2.400 per liter, banyak masyarakat yang lebih memilih mengkonsumsi Pertalite untuk kendaraannya. Dengan alasan jauh lebih murah. Turunnya kinerja penjualan sangat berdampak terhadap arus keuangan para pengusaha Pertashop. Menurut Gunadi, terdapat efek domino yakni penjualan menurun drastis dan laba menjadi rugi, kemudian cicilan bank tak terpenuhi. Sehingga satu per satu Pertashop tutup karena gaji karyawan tak terpenuhi.

Asal tahu saja, banyak pengeluaran yang harus dibayar para pengusaha Pertashop. Mulai dari gaji operator, pajak, uang kebersihan, listrik, air hingga biaya sewa lahan. "Omzet kami menurun drastis hingga 90 persen. Usaha Pertashop tidak memberi keuntungan, justru merugi. Pertashop yang tutup atau merugi terancam tersita aset nya, karena tidak sanggup membayar angsuran," pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *