Keberhasilan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Sub Holding Upstream Pertamina menembus produksi migas 1 juta barel setara minyak per hari, disikapi positif Ketua Umum Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia (AAKI) Trubus Rahadiansyah. Selain sebagai wujud komitmen perusahaan dalam mewujudkan ketahanan energi, Trubus menilai, kinerja tersebut juga menjadi titik cerah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. “Kinerja PHE saat ini menunjukkan sisi positifnya. Ini titik cerah. Secara bertahap, diharapkan bisa leading untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Trubus kepada media hari ini.
Sebagai bagian dari BUMN, imbuh Trubus, PHE memang diharapkan bisa mengemban amanat untuk menjadi lokomotif ekonomi Indonesia. Dan dilihat dari sudut pandang kebijakan publik, diharapkan PHE bisa terus memberikan efek domino pada pertumbuhan ekonomi, pergerakan industri, dan juga daya beli masyarakat. Untuk itu Trubus berharap, PHE bisa terus meningkatkan kinerja positif. Dengan demikian, kontribusi terhadap perekonomian nasional akan semakin tinggi. “Makanya, kinerja harus terus ditingkatkan. Saat ini PHE tengah mendaki dan harus dilanjutkan,” imbuhnya.
Tak kalah positif, jelas Trubus, peningkatan kinerja PHE juga dibarengi dengan upaya menjaga lingkungan. Soal & Kunci Jawaban Post Test Modul 1, Manakah Pernyataan yang Salah Mengenai ATP dan TP? Jawaban Modul 2, Untuk Memberikan Wawasan dan Gambaran yang Kontekstual Mengenai Peran Murid SMP
SHIO Ini Mandi Uang, Hidup Diselimuti Kekayaan Setelah Tahun Baru Imlek 2024, Serasi di Naga Kayu Kakanwil: Kemenkumham Jateng Perlu Membangun Kesadaran Hukum Pihak yang Terlibat Usaha Pembiayaan Calon Pemenang Pilpres 2024 Mulai Terlihat Jelang Pencoblosan, 6 Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Halaman 4
Pencuri Motor di RS Pertamina Balongan yang Terekam CCTV Akhirnya Ditembak Bupati Gusbager: Gunakan Hak Pilih Sesuai Hati Nurani dan Tidak Boleh Ada yang Menghalangi Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Pilpres 2024 1 Putaran, Prabowo Mengaku Sudah Tak Sabar Kerja Halaman 4
Dalam hal ini, PHE tidak hanya mendorong penggunaan energi ramah lingkungan melalui transisi gas yang ramah lingkungan. Selain itu, seperti disampaikan PHE sendiri, dalam menjalankan operasi, perusahaan juga menerapkan praktik industri hijau melalui enam pilar dekarbonisasi. Yaitu, energy demand & efficiency, gas recovery & asset integrity, low carbon power, low carbon heat, Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS), serta offsetting melalui natural based solution. “Ya, ini juga inline terkait kebijakan ramah lingkungan. PHE harus terus menjaga dan meningkatkan,” kata dia.
Kinerja PHE kini sedang dalam tren positif. Tepat dua tahun sebagai Sub Holding Upstream Pertamina, PHE berhasil mencatatkan kinerja positif atas kontribusi pertumbuhan produksi migas pada 2022 sebesar 7,89 persen berbanding 2021 serta laba bersih sebesar USD4,67 miliar di 2022. Selain itu, selama dua tahun PHE juga berhasil mencapai produksi melebihi satu juta BOEPD (Barel Minyak Ekuivalen/Setara Minyak per Hari) atau sebesar 1.047 MBOEPD. Angka tersebut, merupakan angka konsolidasi minyak dan gas dari 42 blok Migas yang dikelola PHE per saat ini. Kontribusi nasional PHE juga semakin signifikan atas lifting minyak sebesar 67 persen dan lifting gas sebesar 31 persen.