Perusahaan Listrik Negara atau PLN melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan pasokan listrik sehubungan adanya kendala kondisi kelistrikan di Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel). Diketahui, cuaca panas yang berkepanjangan mengakibatkan kondisi debit air yang menjadi sumber utama Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) turun drastis dan mengakibatkan berkurangnya pasokan listrik. Beberapa hari terakhir, hujan telah turun namun belum bisa sepenuhnya memulihkan pasokan bagi PLTA.
Sistem kelistrikan Sulbagsel sangat bergantung pada sumber listrik dari PLTA, yaitu sebesar 33 persen dari total pasokan listrik. Di sisi lain, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dimaksimalkan produksinya secara terus menerus juga perlu menjalani maintenance (pemeliharaan) sehingga manajemen beban harus dilakukan. General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin menjelaskan, pihaknya terus mengupayakan penambahan pembangkit dan mengoptimalkan sistem interkoneksi sistem kelistrikan.
Krisis Pegawai, 2 Tenaga Metrologi Gianyar Untuk 20 Ribuan Timbangan dan 29 SPBU Dibuka Kembali! Begini Cara Daftar Beasiswa Gojek 2024 untuk Anak Mitra SKOR Akhir Laga Pamungkas Grup Y Liga 2, Naga Gamalama Bisa Gagalkan Deltras ke Liga 1 Musim Depan
Tabel Pinjaman BRI NON KUR dan KUR, Pinjam Umum Rp 10 Juta Cicilan Mulai Rp 280 Ribu Begini Pendapat DPRD Pekanbaru Terkait Peran Polisi RW untuk Pemilu 2024 Harga Beras di Pesisir Barat Terus Melonjak, Tembus Rp 15 Ribu per Kilogram
Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Pilpres 2024 1 Putaran, Prabowo Mengaku Sudah Tak Sabar Kerja Halaman 4 Adapun sistem kelistrikan Sulbagsel yang terhubung mulai dari Sulawesi Selatan daratan, Sulawesi Barat, Palu (Sulawesi Tengah) dan Sulawesi Tenggara daratan sehingga bisa saling menopang. “Kami upayakan juga dengan penambahan pembangkit yang saat ini sudah masuk 30 MW. Kemudian akan masuk lagi tambahan 50 MW pada akhir Desember 2023," ucap Andy dalam pernyataannya, dikutip (26/11/2023).
"Kami juga sedang lakukan percepatan penambahan pembangkit Inter Temporary Capacity di Punagaya sebesar 200 MW yang ditargetkan masuk sistem pada Maret 2024,” sambungnya. Lebih lanjut, Andy menyampaikan permohonan maaf terkait manajemen beban yang dilakukan dan berharap masyarakat bersedia bahu membahu dengan menurunkan penggunaan pemakaian listrik sehari hari sambil menunggu pemulihan sistem kelistrikan. “Untuk mengurangi dampak dan durasi padam, mohon dukungan masyarakat untuk sementara waktu ini agar bersama sama mengurangi pemakaian listriknya sekitar 30 persen selama masa pemulihan pembangkit," pungkas Andy.